Untuk kesempatan ini, akan
dibahas mengenai berbedaan antara Spiral
Model dan Rapid Application
Development (RAD). Pada dasarnya, kedua model ini dikembangkan dari model
proses sekuensial linier atau yang kita kenal dengan Waterfall Model.
Perbedaan yang paling menonjol
dari kedua model pengembangan ini adalah mengenai siklus pengerjaan perangkat
lunak, dimana model spiral umumnya dikerjakan dalam jangka waktu yang lama dan
berkesinambungan, sedangkan untuk siklus perkembangan perangkat lunak model
RAD, justru sangat pendek dan cepat. Model RAD ini sendiri, siklus perkembangan
perangkat lunaknya dikatakan cepat karena
model ini menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen, dan
menekankan pada penggunaan ulang komponen-komponen yang telah ada. Sedangkan
untuk model spiral, pendekatannya lebih kepada metode iteratif atau perulangan
yang sistematis sehingga memakan waktu yang lama untuk proses pengembangan
suatu perangkat lunak.
Mekanisme pengerjaan sistem
pada kedua model ini juga menjadi pembeda, dimana pada model RAD, sistem yang
akan dikerjakan dibagi-bagi menjadi beberapa modul untuk beberapa tim, sehingga
membuat model ini melibatkan banyak tim yang mengerjakan tugas yang selevel,
namun berbeda. Tidak demikian pada model spiral, model spiral lebih menekankan
pada proses pengerjaan yang sekuensial atau berurutan, tahap demi tahap, dari
satu proses ke proses berikutnya. Namun terlepas dari perbedaan yang ada, kedua
model pengembangan ini masing-masing memiliki keunggulan. Kelebihan/keunggulan
pada model RAD jelas terlihat pada proses pembuatan perangkat lunak yang
dimungkinkan untuk permintaan pengembangan dalam waktu singkat, berkisar antara
60-90 hari. Kelebihan lainnya yaitu, biaya untuk model proses pengembangan ini
terbilang cukup hemat, baik dalam hal materi ataupun waktu, karena proses ini
memanfaatkan penggunaan komponen yang telah ada, maka untuk beberapa komponen
program telah teruji sehingga kita dapat menghemat waktu untuk hal uji coba
program.
Lain halnya pada proses
pengembangan model spiral, model ini memiliki keunggulan dalam hal analisis
resiko yang hanya dimiliki oleh model ini, sehingga dengan adanya aktivitas ini
akan mempermudah pengembang dalam mereduksi masalah yang ada sebelum menjadi
suatu masalah yang lebih besar yang akan menghambat aktivitas engineering. Model ini juga membuat
software yang dapat digunakan kembali sepanjang umur dari software tersebut,
bukan semata saat proses engineering
selesai, maka model tersebut juga dianggap selesai.
Nah, setelah mengetahui sedikit perbedaan diantara kedua model ini, tentunya para pembaca sudah dapat menetukan model mana yang lebih cocok/pas dan kompleks untuk memenuhi kebutuhan permintaan para costumer atau user.
2 comments on "Simak Perbedaan Spiral dan RAD Model"
Artikelnya bermanfaat kak, ini saya juga punya artikel tentang Model Proses Pada Rekayasa Perangkat Lunak, semoga bisa saling melengkapi
Kelebihan dan Kekurangan Model Proses Pada Rekayasa Perangkat Lunak - MARKIJAR.Com
sangat sangat membantu, thanks
Post a Comment