Thursday, 6 February 2014

REFLEKSI RPL

Posted by Nelvi's Blog at 2/06/2014 0 comments
For last writing... Saya mendapat kesempatan untuk menitipkan komentar mengenai bagaimana proses dan hasil pembelajaran yang diterapkan dalam matakuliah RPL sepanjang semester ini. Tentunya ada sesuatu yang berbeda dengan sistem perkuliahan pada matakuliah ini sehingga memberi kesan tersendiri buat saya.
Awalnya, saat pertama masuk matakuliah ini dalam pikiran saya matakuliah ini pasti akan menjadi salah satu matakuliah yang menegangkan dan kaku, tetapi ternyata tidak seburuk dengan apa yang saya pikirkan. Kesan pertama yang cukup membuat saya tertarik dengan sistem perkuliahan ini adalah pemberian poin-poin bagi mahasiswa yang aktif memberi pendapat selama kuliah berlangsung. Menurut saya, metode ini cukup bagus untuk meningkatkan keaktifan dan keingintahuan mahasiswa dalam perkuliahan yang disajikan. Selain sistem poin, metode pembelajaran pada matakuliah ini juga sering melibatkan kegiatan berdiskusi. Diskusi yang dimaksud disini juga berbeda dengan model diskusi yang biasa (yang dijuluki dengan ala belajar professor). Setelah kami berdiskusi dan memaparkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, kegiatan ini dilanjutkan dengan aksi pameran hasil karya dari tiap kelompok, tentunya dengan kreasi masing-masing. Menurut saya, hal ini juga dapat memberi kesan yang baik pada mahasiswa, karena boleh dikatakan kita belajar sambil berkreasi. Saat memamerkan karya dari masing-masing kelompok, di sini mahasiswa juga dituntut untuk mampu mempresentasikan materi yang dibawakan dengan menjawab pertanyaan dari para pengunjung yang datang pada stand. Begitupun dengan para pengunjung-pengunjung stand, tentu lebih antusias dalam menggali lebih banyak informasi tentang masing-masing materi yang disajikan.
Dengan model perkuliahan seperti ini, membuat materi yang disajikan lebih terstruktur dan saya dapat memahami secara sederhana apa-apa saja proses-proses pengembangan perangkat lunak. Namun, menurut saya model perkuliahan ini juga masih belum efektif, karena masih banyak teori-teori yang belum dikuasai dengan baik sehingga membuat penyampaian informasi menjadi sedikit rumit. Oleh karena itu, untuk model kuliah seperti ini boleh-boleh saja, tetapi sebaiknya mahasiswa sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan dasar agar prosesnya dapat berjalan dengan maksimal.

About RPL

Posted by Nelvi's Blog at 2/06/2014 0 comments
Hai bloggers… ^.^
Kembali lagi nih di postingan terakhir buat semester ini.. Kali ini saya akan menceritakan sedikit kisah tentang matakulaih RPL yang sudah saya jalani sepanjang semester ini. Nah mari kita mulai membahasnya :D
Dalam matakuliah RPL ini, saya belajar mengenal tentang proses-proses pengembangan perangkat lunak yang terdiri atas beberapa materi yaitu mengenai pengenalan model bisnis, model data, model fungsi, behavior model serta user interface design.
Saya akan menjelaskan satu per satu dari materi-materi tersebut, mulai dari model bisnis. Model bisnis merupakan sebuah proses dalam bentuk urutan yang spesifik dari aktifitas pekerjaan dalam periode waktu dan tempat, memiliki awal, akhir, serta input dan output yang terdefinisi dengan jelas sehingga dapat pula dikatakan sebagai struktur tindakan. Dalam proses bisnis meliputi sekumpulan tugas yang saling berkaitan, dimulai dari respon terhadap sebuah event, mencapai hasil yang spesifik bagi customer dan pengguna layanan lainnya dari proses. Model bisnis dapat digambarkan sebagai berikut :

Lain halnya dengan model data. Model data digambarkan dalam Entity Relasional Diagram (ERD). Komponen ERD yaitu :
·         Object: representasi informasi dengan sejumlah property atau atribut
·         Attributes: pengenal dari object, ciri dari object, penghubung dengan object lain
·         Relationship: antar hubungan satu object dengan object lain

ERD menggambarkan antarhubungan dari sejumlah object data, mendefinisikan semua data yang di entri, disimpan, ditransformasi, dan dihasilkan di dalam sebuah aplikasi, memungkinkan software engineer mengidentifikasi setiap object data dan antar-hubungannya menggunakan notasi grafis. Bentuk ERD dapat digambarkan seperti berikut :

Untuk model fungsi merupakan pengembangan dari model data. Kalau di model data menggunakan ERD, pada model fungsi menggunakan Data Flow Diagram (DFD). DFD terdiri atas beberapa level yaitu Level 0 (Diagram Konteks), Level 1, Level 2 dst masing-masing menjelaskan proses-proses dari proses umum ke proses-proses yang lebih terincih.
Nah untuk materi yang terakhir, disajikan sebatas pengenalan saja karena materi ini masih akan berlanjut di semester berikutnya. Di sini saya hanya akan menunjukkan garis besar tentang user interface design, yaitu sebagai berikut :

Wednesday, 18 December 2013

Perbandingan Game SimSE

Posted by Nelvi's Blog at 12/18/2013 0 comments
Tidak terasa akhirnya tugas nge-blog sudah hampir selesai \^.^/…
Buat postingan kali ini, saya akan membahas tentang perbandingan antara ketiga game Simulasi Software Engineering atau yang disebut dengan SimSE yang sudah saya bahas di 3 blog sebelumnya :D
Nah, disini saya akan memberikan paparan singkat mengenai masing-masing game dan game mana yang menjadi favorite buat saya hehe…
Pada postingan sebelumnya, saya sudah membahas 3 model game simulasi Software Engineering, yaitu SimSE Rapid Prototyping, SimSE Incremental, dan SimSE Waterfall.
Setelah memainkan ketiga game tersebut, menurut saya game yang paling sulit dan cukup membingungkan adalah SimSE Waterfall, karena selain game ini sangat panjang dan lama dimainkan, saya rasa game ini lah yang paling ribet haaha.. Banyak proses yang harus diulang-ulang agar bisa mencapai skor yang bagus dan itu cukup membuat saya jenuh -_- Ditambah lagi, saat awal-awal memainkan game ini, saya sempat putus asa melihat skor akhir saya yang sangat jelek, tetapi untunglah ada teman-teman yang setia menjadi guru saya dalam memainkan game yang 1 ini hahaha (thanks a lot guys ^^)
Hmm, game berikut yang menurut saya level kesulitannya sedikit dibawah SimSE Waterfall adalah SimSE Incremental. Game ini cukup membuat saya tertarik untuk terus mencoba main agar dapat skor yang maksimal. Khusus pada game ini, tahap pembuatan software dibagi ke dalam 4 modul yang harus diselesaikan sesuai dengan urutan masing-masing proses. Dalam game ini juga kita harus memperhatikan tingkat accuracy dari tiap modul, karena hal itu dapat mempengaruhi skor akhir. Jika costumer melakukan perubahan modul, maka cek kembali modul apa yang harus diubah dengan melihat accuracy-nya (pastikan persennya bernilai 100).
Nah, untuk game yang terakhir ini saya rasa merupakan game yang paling simple dan mudah dimainkan yaitu SimSE Rapid Prototyping, karena game ini cukup cepat dan prosesnya jelas sehingga mempermudah pemain. Selain itu, para pekerja dalam game ini juga langsung bekerja secara bersama-sama, sehingga kita tidak perlu lagi memisah-misahkan pekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing seperti pada kedua game lainnya.
Melihat perbandingan dari masing-masing game tersebut, maka menurut saya game yang paling mudah untuk meraih skor tertinggi atau maksimal adalah SimSE Incremental, karena yakin saja jika kita berhasil membuat tingkat kepuasan pelanggan menjadi 100 persen maka skor akhir tentu akan sempurna ^-^
Demikianlah pembahasan saya untuk kali ini.. Semoga bisa bermanfaat buat yang mau coba-coba main game SimSE ini ;) haahaha…
Thanks for reading… :D

SimSE Waterfall

Posted by Nelvi's Blog at 12/18/2013 0 comments
Hi.. See again bloggers ^ ^
Nah, untuk postingan kali ini, saya akan membahsa soal game yang terakhir yang saya mainkan. Masih ingatkan dengan game-game yang sebelumnya saya posting? :D
Still about SimSE.. Tapi hari ini saya akan membahas game ke-3 dari tugas saya, yaitu SimSE Waterfall Model. Ini adalah game terakhir lho.. hiuuh >.<
Oke, mari kita mulai membahasnya, kembali lagi saya akan membahas bagaimana strategi yang saya pakai dalam memainkan game ini. Sama hal pada SimSE Incremental (pada postingan sebelumnya), hal yang pertama kita lakukan dalam game ini adalah mengenali para pekerja-pekerja yang sudah disediakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain kemampuan para pekerja, mood para pekerja, budget, dan tentu saja kepuasan costumer. Nah, setelah mengetahui kemapuan dan pengalaman masing-masing pekerja kita sudah memiliki modal awal untuk pengembangan software yang akan dilakukan. Perlu diingat lagi bahwa untuk model waterfall ini, pengembangan software dilakukan secara step by step, jadi kedepannya tidak ada proses yang menjadi masalah atau kendala, karena jika tidak sesuai dengan urutan pengerjaannya, maka resiko munculnya masalah pada tahap-tahap akhir semakin besar.
Langkah selanjutnya yang saya lakukan yaitu, membeli semua tools yang ada karena dengan tool-tool ini akan membantu mempercepat penyelesaian pada setiap tahap yang dilakukan. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mulai membuat requirement, disini saya memilih Andre, Anita, Calvin dan Pedro untuk mengerjakan requirement mengingat kemampuan mereka yang cukup oke dalam bidang ini. Dalam pengerjaan requirement ini, jika costumer memberikan requirement baru selesaikan saja dulu pengerjaan requiment yang sedang berlangsung sampai persentasi requirement-nya 100. Nah, setelah itu lanjutkan dengan review requirement lalu correct requirements.
Langkah selanjutnya adalah membuat design. Untuk tahap ini saya menunjuk Andre, Anita dan Emily karena melihat merekalah yang paling berpengalaman hehe.. Dalam proses pengerjaan tahap ini, jika costumer memberikan requirement baru lagi, maka tetap saja mengerjakan design yang sedang berlangsung, lalu lakukan review requirements, jika terdapat error pada requirements lakukan correct requirements, kemudian lanjutkan dengan review design lalu correct design.
Setelah itu, langkah berikutnya adalah membuat code. Disini saya memilih Andre, Calvin, Emily dan Pedro. Jika ada requirement dari costumer lagi, selalu lakukan review dari apa yang sudah dikerjakan sebelumnya, yaitu review requirement, correct requirement (jika terdapat error pada requirement), review design, correct design (jika terdapat error pada design). Setelah itu buat code, kemudian dilanjutkan dengan integrate code yaitu menggabungkan code.
Langkah berikutnya adalah membuat system test, disini saya memilih Andre, Mimi dan Pedro untuk mengerjakan tahap ini. Sama dengan tahap pengerjaan sebelumnya, jika costumer membuat requirement baru lagi, maka kembali lakukan review tahap-tahap yang telah selesai dikerjakan dan lakukan correct jika terdapat kesalahan pada tahap yang sudah dikerjakan. Setelah persentasi system test 100 lakukan review system test dan correct system test. Jika semua persentasi sudah 100 tanpa ada yang error, maka sekarang product sudah bisa dikirim kepada costumer, yaitu dengan melakukan Deliver product to costumer. Selesai deeh… \^o^/
Screenshoot score :

Nah, demikianlah strategi saya dalam bermain SimSEWaterfall Game.. Semoga bermanfaat yaa buat para blogger… 
Buat yang mau coba-coba main game ini silahkan klik disini

Thanks for reading… :D

For last writing... Saya mendapat kesempatan untuk menitipkan komentar mengenai bagaimana proses dan hasil pembelajaran yang diterapkan dalam matakuliah RPL sepanjang semester ini. Tentunya ada sesuatu yang berbeda dengan sistem perkuliahan pada matakuliah ini sehingga memberi kesan tersendiri buat saya.
Awalnya, saat pertama masuk matakuliah ini dalam pikiran saya matakuliah ini pasti akan menjadi salah satu matakuliah yang menegangkan dan kaku, tetapi ternyata tidak seburuk dengan apa yang saya pikirkan. Kesan pertama yang cukup membuat saya tertarik dengan sistem perkuliahan ini adalah pemberian poin-poin bagi mahasiswa yang aktif memberi pendapat selama kuliah berlangsung. Menurut saya, metode ini cukup bagus untuk meningkatkan keaktifan dan keingintahuan mahasiswa dalam perkuliahan yang disajikan. Selain sistem poin, metode pembelajaran pada matakuliah ini juga sering melibatkan kegiatan berdiskusi. Diskusi yang dimaksud disini juga berbeda dengan model diskusi yang biasa (yang dijuluki dengan ala belajar professor). Setelah kami berdiskusi dan memaparkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, kegiatan ini dilanjutkan dengan aksi pameran hasil karya dari tiap kelompok, tentunya dengan kreasi masing-masing. Menurut saya, hal ini juga dapat memberi kesan yang baik pada mahasiswa, karena boleh dikatakan kita belajar sambil berkreasi. Saat memamerkan karya dari masing-masing kelompok, di sini mahasiswa juga dituntut untuk mampu mempresentasikan materi yang dibawakan dengan menjawab pertanyaan dari para pengunjung yang datang pada stand. Begitupun dengan para pengunjung-pengunjung stand, tentu lebih antusias dalam menggali lebih banyak informasi tentang masing-masing materi yang disajikan.
Dengan model perkuliahan seperti ini, membuat materi yang disajikan lebih terstruktur dan saya dapat memahami secara sederhana apa-apa saja proses-proses pengembangan perangkat lunak. Namun, menurut saya model perkuliahan ini juga masih belum efektif, karena masih banyak teori-teori yang belum dikuasai dengan baik sehingga membuat penyampaian informasi menjadi sedikit rumit. Oleh karena itu, untuk model kuliah seperti ini boleh-boleh saja, tetapi sebaiknya mahasiswa sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan dasar agar prosesnya dapat berjalan dengan maksimal.

Readmore»»

Hai bloggers… ^.^
Kembali lagi nih di postingan terakhir buat semester ini.. Kali ini saya akan menceritakan sedikit kisah tentang matakulaih RPL yang sudah saya jalani sepanjang semester ini. Nah mari kita mulai membahasnya :D
Dalam matakuliah RPL ini, saya belajar mengenal tentang proses-proses pengembangan perangkat lunak yang terdiri atas beberapa materi yaitu mengenai pengenalan model bisnis, model data, model fungsi, behavior model serta user interface design.
Saya akan menjelaskan satu per satu dari materi-materi tersebut, mulai dari model bisnis. Model bisnis merupakan sebuah proses dalam bentuk urutan yang spesifik dari aktifitas pekerjaan dalam periode waktu dan tempat, memiliki awal, akhir, serta input dan output yang terdefinisi dengan jelas sehingga dapat pula dikatakan sebagai struktur tindakan. Dalam proses bisnis meliputi sekumpulan tugas yang saling berkaitan, dimulai dari respon terhadap sebuah event, mencapai hasil yang spesifik bagi customer dan pengguna layanan lainnya dari proses. Model bisnis dapat digambarkan sebagai berikut :

Lain halnya dengan model data. Model data digambarkan dalam Entity Relasional Diagram (ERD). Komponen ERD yaitu :
·         Object: representasi informasi dengan sejumlah property atau atribut
·         Attributes: pengenal dari object, ciri dari object, penghubung dengan object lain
·         Relationship: antar hubungan satu object dengan object lain

ERD menggambarkan antarhubungan dari sejumlah object data, mendefinisikan semua data yang di entri, disimpan, ditransformasi, dan dihasilkan di dalam sebuah aplikasi, memungkinkan software engineer mengidentifikasi setiap object data dan antar-hubungannya menggunakan notasi grafis. Bentuk ERD dapat digambarkan seperti berikut :

Untuk model fungsi merupakan pengembangan dari model data. Kalau di model data menggunakan ERD, pada model fungsi menggunakan Data Flow Diagram (DFD). DFD terdiri atas beberapa level yaitu Level 0 (Diagram Konteks), Level 1, Level 2 dst masing-masing menjelaskan proses-proses dari proses umum ke proses-proses yang lebih terincih.
Nah untuk materi yang terakhir, disajikan sebatas pengenalan saja karena materi ini masih akan berlanjut di semester berikutnya. Di sini saya hanya akan menunjukkan garis besar tentang user interface design, yaitu sebagai berikut :

Readmore»»

Tidak terasa akhirnya tugas nge-blog sudah hampir selesai \^.^/…
Buat postingan kali ini, saya akan membahas tentang perbandingan antara ketiga game Simulasi Software Engineering atau yang disebut dengan SimSE yang sudah saya bahas di 3 blog sebelumnya :D
Nah, disini saya akan memberikan paparan singkat mengenai masing-masing game dan game mana yang menjadi favorite buat saya hehe…
Pada postingan sebelumnya, saya sudah membahas 3 model game simulasi Software Engineering, yaitu SimSE Rapid Prototyping, SimSE Incremental, dan SimSE Waterfall.
Setelah memainkan ketiga game tersebut, menurut saya game yang paling sulit dan cukup membingungkan adalah SimSE Waterfall, karena selain game ini sangat panjang dan lama dimainkan, saya rasa game ini lah yang paling ribet haaha.. Banyak proses yang harus diulang-ulang agar bisa mencapai skor yang bagus dan itu cukup membuat saya jenuh -_- Ditambah lagi, saat awal-awal memainkan game ini, saya sempat putus asa melihat skor akhir saya yang sangat jelek, tetapi untunglah ada teman-teman yang setia menjadi guru saya dalam memainkan game yang 1 ini hahaha (thanks a lot guys ^^)
Hmm, game berikut yang menurut saya level kesulitannya sedikit dibawah SimSE Waterfall adalah SimSE Incremental. Game ini cukup membuat saya tertarik untuk terus mencoba main agar dapat skor yang maksimal. Khusus pada game ini, tahap pembuatan software dibagi ke dalam 4 modul yang harus diselesaikan sesuai dengan urutan masing-masing proses. Dalam game ini juga kita harus memperhatikan tingkat accuracy dari tiap modul, karena hal itu dapat mempengaruhi skor akhir. Jika costumer melakukan perubahan modul, maka cek kembali modul apa yang harus diubah dengan melihat accuracy-nya (pastikan persennya bernilai 100).
Nah, untuk game yang terakhir ini saya rasa merupakan game yang paling simple dan mudah dimainkan yaitu SimSE Rapid Prototyping, karena game ini cukup cepat dan prosesnya jelas sehingga mempermudah pemain. Selain itu, para pekerja dalam game ini juga langsung bekerja secara bersama-sama, sehingga kita tidak perlu lagi memisah-misahkan pekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing seperti pada kedua game lainnya.
Melihat perbandingan dari masing-masing game tersebut, maka menurut saya game yang paling mudah untuk meraih skor tertinggi atau maksimal adalah SimSE Incremental, karena yakin saja jika kita berhasil membuat tingkat kepuasan pelanggan menjadi 100 persen maka skor akhir tentu akan sempurna ^-^
Demikianlah pembahasan saya untuk kali ini.. Semoga bisa bermanfaat buat yang mau coba-coba main game SimSE ini ;) haahaha…
Thanks for reading… :D

Readmore»»

Hi.. See again bloggers ^ ^
Nah, untuk postingan kali ini, saya akan membahsa soal game yang terakhir yang saya mainkan. Masih ingatkan dengan game-game yang sebelumnya saya posting? :D
Still about SimSE.. Tapi hari ini saya akan membahas game ke-3 dari tugas saya, yaitu SimSE Waterfall Model. Ini adalah game terakhir lho.. hiuuh >.<
Oke, mari kita mulai membahasnya, kembali lagi saya akan membahas bagaimana strategi yang saya pakai dalam memainkan game ini. Sama hal pada SimSE Incremental (pada postingan sebelumnya), hal yang pertama kita lakukan dalam game ini adalah mengenali para pekerja-pekerja yang sudah disediakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain kemampuan para pekerja, mood para pekerja, budget, dan tentu saja kepuasan costumer. Nah, setelah mengetahui kemapuan dan pengalaman masing-masing pekerja kita sudah memiliki modal awal untuk pengembangan software yang akan dilakukan. Perlu diingat lagi bahwa untuk model waterfall ini, pengembangan software dilakukan secara step by step, jadi kedepannya tidak ada proses yang menjadi masalah atau kendala, karena jika tidak sesuai dengan urutan pengerjaannya, maka resiko munculnya masalah pada tahap-tahap akhir semakin besar.
Langkah selanjutnya yang saya lakukan yaitu, membeli semua tools yang ada karena dengan tool-tool ini akan membantu mempercepat penyelesaian pada setiap tahap yang dilakukan. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mulai membuat requirement, disini saya memilih Andre, Anita, Calvin dan Pedro untuk mengerjakan requirement mengingat kemampuan mereka yang cukup oke dalam bidang ini. Dalam pengerjaan requirement ini, jika costumer memberikan requirement baru selesaikan saja dulu pengerjaan requiment yang sedang berlangsung sampai persentasi requirement-nya 100. Nah, setelah itu lanjutkan dengan review requirement lalu correct requirements.
Langkah selanjutnya adalah membuat design. Untuk tahap ini saya menunjuk Andre, Anita dan Emily karena melihat merekalah yang paling berpengalaman hehe.. Dalam proses pengerjaan tahap ini, jika costumer memberikan requirement baru lagi, maka tetap saja mengerjakan design yang sedang berlangsung, lalu lakukan review requirements, jika terdapat error pada requirements lakukan correct requirements, kemudian lanjutkan dengan review design lalu correct design.
Setelah itu, langkah berikutnya adalah membuat code. Disini saya memilih Andre, Calvin, Emily dan Pedro. Jika ada requirement dari costumer lagi, selalu lakukan review dari apa yang sudah dikerjakan sebelumnya, yaitu review requirement, correct requirement (jika terdapat error pada requirement), review design, correct design (jika terdapat error pada design). Setelah itu buat code, kemudian dilanjutkan dengan integrate code yaitu menggabungkan code.
Langkah berikutnya adalah membuat system test, disini saya memilih Andre, Mimi dan Pedro untuk mengerjakan tahap ini. Sama dengan tahap pengerjaan sebelumnya, jika costumer membuat requirement baru lagi, maka kembali lakukan review tahap-tahap yang telah selesai dikerjakan dan lakukan correct jika terdapat kesalahan pada tahap yang sudah dikerjakan. Setelah persentasi system test 100 lakukan review system test dan correct system test. Jika semua persentasi sudah 100 tanpa ada yang error, maka sekarang product sudah bisa dikirim kepada costumer, yaitu dengan melakukan Deliver product to costumer. Selesai deeh… \^o^/
Screenshoot score :

Nah, demikianlah strategi saya dalam bermain SimSEWaterfall Game.. Semoga bermanfaat yaa buat para blogger… 
Buat yang mau coba-coba main game ini silahkan klik disini

Thanks for reading… :D

Readmore»»
 

aquarivhi Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez